Wayne Rooney menegaskan jika Inggris harus mengalahkan Uruguay jika ingin lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014.
Kekalahan 2-1 dari Italia di laga perdana Grup D, membuat Inggris
memiliki kewajiban untuk menang pada dua laga sisa jika ingin lolos ke
babak 16 besar Piala Dunia 2014.
Hal itulah yang coba ditegaskan striker andalan mereka, Wayne Rooney.
Pemain milik Manchester United itu menyebut jika Tim Tiga Singa harus
menang melawan Les Celeste.
"Pertandingan berikutnya adalah pertandingan antara hidup dan mati.
Kami tahu bahwa jika kami kalah maka peluang kami untuk ke babak gugur
akan tertutup," ujar Rooney pada ITV.
"Kami harus bisa berpikir positif. Dan juga memperjuangkannya semaksimal mungkin seperti yang sudah kami lakukan," pungkasnya.
Senin, 16 Juni 2014
Minggu, 15 Juni 2014
Laporan Pertandingan: Inggris 1-2 Italia
Gol Mario Balotelli pada menit ke-50 memastikan kemenangan 2-1 untuk
Italia atas Inggris di pertandingan perdana di Grup D Piala Dunia 2014,
yang berlangsung di Manaus, Brasil, Minggu (15/6) pagi WIB.
Claudio Marchisio mencetak gol pertama Italia pada menit ke-35, meski sempat disamakan Daniel Sturridge dua menit kemudian. Namun, Balotelli muncul sebagai pahlawan berkat golnya ketika pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit.
Dengan hasil ini, Italia ada di peringkat kedua di grup D, hanya kalah selisih gol dari Kosta Rika, yang di pertandingan sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan Uruguay 3-1.
Babak Pertama
Ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Inggris mampu mendapatkan sejumlah peluang, di antaranya tendangan Raheem Sterling dari jarak 30 yard, namun hanya menyamping tipis ke sisi gawang. Beberapa saat kemudian, giliran usaha Jordan Henderson yang melepaskan tendangan dari dekat garis kotak penalti, namun kiper Italia Salvatore Sirigu melakukan penyelamatan gemilang.
Pada menit ketujuh, ketika Andrea Pirlo berusaha masuk ke dalam kotak penalti, tampak bola sempat mengenai tangan Glen Johnson. Namun, wasit tidak melihatnya sebagai sebuah pelanggaran.
Pada menit ke-11, Inggris memiliki peluang bagus. Berada dalam posisi cukup bebas, Danny Welbeck melepaskan sebuah tendangan keras ke arah gawang, namun hanya menyamping ke sisi kanan. Dua menit berselang, giliran Sturridge, yang berusaha bergerak dari sisi kiri pertahanan Italia, namun tendangan melalui situasi sulit bisa ditangkap Sirigu.
Setelah berkali-kali diserang, Italia berusaha balik menyerang. Mereka berusaha menekan di sisi kiri pertahanan lawan, namun sebuah tendangan melambung Antonio Candreva, masih bisa ditangkap Joe Hart.
Peluang emas didapatkan Inggris ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-21, ketika Sterling mengirim crossing dari sisi kanan pertahanan Italia. Sudah ada Welbeck yang siap menyambut dengan sontekan, namun karena dikawal dua pemain sekaligus, ia gagal meraih bola.
Dua menit berselang, peluang emas kembali mereka dapatkan. Welbeck menusuk ke sisi kiri kotak penalti Italia dan mengirim umpan crossing ke depan gawang, namun bola mampu dibuang Andrea Barzagli. Padahal, sudah ada Daniel Sturridge yang siap menyambut dengan sundulan kepala.
Candreva melakukan percobaan yang mirip dengan kejadian sebelumnya, yakni pada menit ke-27, ia melepaskan sepakan dari sisi kiri pertahanan Inggris, dan bola hanya melambung di atas mistar gawang.
Italia akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-35. Marco Verratti mengirim bola ke arah depan kotak penalti, dan Andrea Pirlo dengan cerdiknya melakukan gerakan tipu sehingga bola dibiarkan melaju ke arah Marchisio. Berada dalam posisi sangat bebas, tanpa terkawal, gelandang Juventus itu melepaskan tendangan keras mendatar, tanpa bisa dihalau Hart.
Inggris cepat merespons! Dua menit setelah gol Italia tadi, mereka bisa menyamakan kedudukan lewat aksi Sturridge. Berawal dari kiriman bola Sterling kepada Wayne Rooney, penyerang Manchester United itu meneruskan dengan crossing melambung yang sangat matang ke arah depan gawang, dan sudah ada Sturridge yang menyambut dengan sepakan keras, tanpa bisa dihalau Sirigu.
Ketika pertandingan babak pertama sudah memasuki injury time, Italia memiliki peluang emas untuk kembali unggul. Kiriman bola yang sangat bagus dari Pirlo, berusaha dimanfaatkan Balotelli di sisi kanan kotak penalti Inggris. Ketika striker bengal ini tahu Hart keluar dari sarangnya, ia melepaskan tendangan ke arah atas gawang, namun di sana ada Phil Jagielka yang membuang bola dengan sundulan kepala. Beberapa saat kemudian, peluang bagus juga didapatkan Candreva di sisi kanan pertahanan lawan, namun sepakannya ke pojok kanan gawang masih bisa dibendung Hart.
Babak Kedua
Italia langsung unggul ketika pertandingan babak kedua baru memasuki menit ke-50. Berawal dari umpan crossing melambung dilesakkan Candreva di sisi kiri pertahanan Inggris, bola mengarah kepada Balotelli di dekat pojok kanan gawang Hart. Meski sempat dikawal Gary Cahill, namun striker AC Milan itu dengan mulusnya menyundul bola dan masuk ke gawang.
Satu menit berselang, Inggris berusaha merespons. Sturridge sempat menciptakan peluang ketika ia berliuk-liuk masuk ke dalam kotak penalti lawan, namun karena dijaga tiga pemain lebih, bola berada dalam penguasaan Italia.
Balotelli pastikan kemenangan 2-1 Italia atas Inggris berkat sundulan mautnya.
Pada menit ke-53, publik Inggris sempat dikejutkan dengan aksi Rooney yang melepaskan tendangan keras dari jarak jauh, namun hanya tipis ke sisi kanan gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Rooney bermain melebar dengan memberi bola kepada Gerrard, yang kemudian bermain satu-dua dengan Sturridge. Sang kapten kemudian bergerak untuk mengejar bola dan menguasainya, namun ia ditempel ketat Gabriel Paletta sehingga terjatuh, namun bukan sebuah pelanggaran.
Rooney kembali mendapat peluang pada menit ke-61. Terlepas dari jebakan off-side dan sudah berada di dalam kotak penalti, sang striker melepaskan sebuah tendangan keras dengan kaki kananya, namun sayang hanya menyamping tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Pertandingan menjadi menarik, dan Italia yang kini giliran mendapat peluang. Daniele De Rossi mengirim bola lambung yang cukup cantik ke arah Matteo Darmian, namun bek Torino mampu diatasi Jagielka yang melakukan tekel bersih dan mengamankan bola sehingga Inggris bisa melakukan serangan balik.
Lewa skema permainan serangan balik ini, Ross Barkley, yang baru saja masuk menggantikan Welbeck, melepaskan tendangan dari sisi kanan kotak penalti Italia, namun bola bisa diblok Sirigu.
Ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-72, Johnson melakukan percobaan dengan tendangan kaki kirinya dari jarak cukup jauh, namun bola hanya tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Inggris mendapat tendangan bebas setelah Sturridge dilanggar Giorgio Chiellini. Tendangan bebas dilakukan Leighton Baines. Namun, tendangan kerasnya masih bisa diblok Sirigiu, yang di pertandingan ini menggantikan posisi Gialuigi Buffon.
Harapan Inggris untuk menyamakan kedudukan tercipta pada menit ke-85. Gerrard melepaskan tendangan bebas, namun mengenai pagar hidup dan bola melambung ke atas mistar gawang. Dua menit berselang, giliran usaha tendangan kaki kiri Rooney dari depan kotak penalti, yang juga masih melambung.
Satu menit jelang pertandingan di waktu normal akan berakhir, Sterling juga mendapat peluang dengan tendangan kaki kirinya, namun ada Chiellini yang melakukan penyelamatan gemilang.
Di masa tambahan waktu, justru Italia yang mendapat peluang bagus lewat tendangan bebas. Pirlo mengarahkan bola ke udara, namun hanya menerpa mistar gawang. Detik-detik jelang pertandingan berakhir, Cahill melakukan sapuan bersih atas usaha Ciro Immobiole. Hingga pertandingan berakhir, pasukan Cesare Prandelli sukses menjaga keunggulan 2-1!
Claudio Marchisio mencetak gol pertama Italia pada menit ke-35, meski sempat disamakan Daniel Sturridge dua menit kemudian. Namun, Balotelli muncul sebagai pahlawan berkat golnya ketika pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit.
Dengan hasil ini, Italia ada di peringkat kedua di grup D, hanya kalah selisih gol dari Kosta Rika, yang di pertandingan sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan Uruguay 3-1.
Babak Pertama
Ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Inggris mampu mendapatkan sejumlah peluang, di antaranya tendangan Raheem Sterling dari jarak 30 yard, namun hanya menyamping tipis ke sisi gawang. Beberapa saat kemudian, giliran usaha Jordan Henderson yang melepaskan tendangan dari dekat garis kotak penalti, namun kiper Italia Salvatore Sirigu melakukan penyelamatan gemilang.
Pada menit ketujuh, ketika Andrea Pirlo berusaha masuk ke dalam kotak penalti, tampak bola sempat mengenai tangan Glen Johnson. Namun, wasit tidak melihatnya sebagai sebuah pelanggaran.
Pada menit ke-11, Inggris memiliki peluang bagus. Berada dalam posisi cukup bebas, Danny Welbeck melepaskan sebuah tendangan keras ke arah gawang, namun hanya menyamping ke sisi kanan. Dua menit berselang, giliran Sturridge, yang berusaha bergerak dari sisi kiri pertahanan Italia, namun tendangan melalui situasi sulit bisa ditangkap Sirigu.
Setelah berkali-kali diserang, Italia berusaha balik menyerang. Mereka berusaha menekan di sisi kiri pertahanan lawan, namun sebuah tendangan melambung Antonio Candreva, masih bisa ditangkap Joe Hart.
Peluang emas didapatkan Inggris ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-21, ketika Sterling mengirim crossing dari sisi kanan pertahanan Italia. Sudah ada Welbeck yang siap menyambut dengan sontekan, namun karena dikawal dua pemain sekaligus, ia gagal meraih bola.
Dua menit berselang, peluang emas kembali mereka dapatkan. Welbeck menusuk ke sisi kiri kotak penalti Italia dan mengirim umpan crossing ke depan gawang, namun bola mampu dibuang Andrea Barzagli. Padahal, sudah ada Daniel Sturridge yang siap menyambut dengan sundulan kepala.
Candreva melakukan percobaan yang mirip dengan kejadian sebelumnya, yakni pada menit ke-27, ia melepaskan sepakan dari sisi kiri pertahanan Inggris, dan bola hanya melambung di atas mistar gawang.
Italia akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-35. Marco Verratti mengirim bola ke arah depan kotak penalti, dan Andrea Pirlo dengan cerdiknya melakukan gerakan tipu sehingga bola dibiarkan melaju ke arah Marchisio. Berada dalam posisi sangat bebas, tanpa terkawal, gelandang Juventus itu melepaskan tendangan keras mendatar, tanpa bisa dihalau Hart.
Inggris cepat merespons! Dua menit setelah gol Italia tadi, mereka bisa menyamakan kedudukan lewat aksi Sturridge. Berawal dari kiriman bola Sterling kepada Wayne Rooney, penyerang Manchester United itu meneruskan dengan crossing melambung yang sangat matang ke arah depan gawang, dan sudah ada Sturridge yang menyambut dengan sepakan keras, tanpa bisa dihalau Sirigu.
Ketika pertandingan babak pertama sudah memasuki injury time, Italia memiliki peluang emas untuk kembali unggul. Kiriman bola yang sangat bagus dari Pirlo, berusaha dimanfaatkan Balotelli di sisi kanan kotak penalti Inggris. Ketika striker bengal ini tahu Hart keluar dari sarangnya, ia melepaskan tendangan ke arah atas gawang, namun di sana ada Phil Jagielka yang membuang bola dengan sundulan kepala. Beberapa saat kemudian, peluang bagus juga didapatkan Candreva di sisi kanan pertahanan lawan, namun sepakannya ke pojok kanan gawang masih bisa dibendung Hart.
Babak Kedua
Italia langsung unggul ketika pertandingan babak kedua baru memasuki menit ke-50. Berawal dari umpan crossing melambung dilesakkan Candreva di sisi kiri pertahanan Inggris, bola mengarah kepada Balotelli di dekat pojok kanan gawang Hart. Meski sempat dikawal Gary Cahill, namun striker AC Milan itu dengan mulusnya menyundul bola dan masuk ke gawang.
Satu menit berselang, Inggris berusaha merespons. Sturridge sempat menciptakan peluang ketika ia berliuk-liuk masuk ke dalam kotak penalti lawan, namun karena dijaga tiga pemain lebih, bola berada dalam penguasaan Italia.
Balotelli pastikan kemenangan 2-1 Italia atas Inggris berkat sundulan mautnya.
Pada menit ke-53, publik Inggris sempat dikejutkan dengan aksi Rooney yang melepaskan tendangan keras dari jarak jauh, namun hanya tipis ke sisi kanan gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Rooney bermain melebar dengan memberi bola kepada Gerrard, yang kemudian bermain satu-dua dengan Sturridge. Sang kapten kemudian bergerak untuk mengejar bola dan menguasainya, namun ia ditempel ketat Gabriel Paletta sehingga terjatuh, namun bukan sebuah pelanggaran.
Rooney kembali mendapat peluang pada menit ke-61. Terlepas dari jebakan off-side dan sudah berada di dalam kotak penalti, sang striker melepaskan sebuah tendangan keras dengan kaki kananya, namun sayang hanya menyamping tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Pertandingan menjadi menarik, dan Italia yang kini giliran mendapat peluang. Daniele De Rossi mengirim bola lambung yang cukup cantik ke arah Matteo Darmian, namun bek Torino mampu diatasi Jagielka yang melakukan tekel bersih dan mengamankan bola sehingga Inggris bisa melakukan serangan balik.
Lewa skema permainan serangan balik ini, Ross Barkley, yang baru saja masuk menggantikan Welbeck, melepaskan tendangan dari sisi kanan kotak penalti Italia, namun bola bisa diblok Sirigu.
Ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-72, Johnson melakukan percobaan dengan tendangan kaki kirinya dari jarak cukup jauh, namun bola hanya tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Inggris mendapat tendangan bebas setelah Sturridge dilanggar Giorgio Chiellini. Tendangan bebas dilakukan Leighton Baines. Namun, tendangan kerasnya masih bisa diblok Sirigiu, yang di pertandingan ini menggantikan posisi Gialuigi Buffon.
Harapan Inggris untuk menyamakan kedudukan tercipta pada menit ke-85. Gerrard melepaskan tendangan bebas, namun mengenai pagar hidup dan bola melambung ke atas mistar gawang. Dua menit berselang, giliran usaha tendangan kaki kiri Rooney dari depan kotak penalti, yang juga masih melambung.
Satu menit jelang pertandingan di waktu normal akan berakhir, Sterling juga mendapat peluang dengan tendangan kaki kirinya, namun ada Chiellini yang melakukan penyelamatan gemilang.
Di masa tambahan waktu, justru Italia yang mendapat peluang bagus lewat tendangan bebas. Pirlo mengarahkan bola ke udara, namun hanya menerpa mistar gawang. Detik-detik jelang pertandingan berakhir, Cahill melakukan sapuan bersih atas usaha Ciro Immobiole. Hingga pertandingan berakhir, pasukan Cesare Prandelli sukses menjaga keunggulan 2-1!
Joel Campbell Senang Kosta Rika Kalahkan Uruguay
Campbell berterima kasih atas bantuan teman-temannya.
Striker Kosta Rika Joel Campbell mengaku senang dengan kemenangan 3-1 yang diraih timnya atas Uruguay di pertandingan perdana Grup D Piala Dunia 2014, Minggu (15/6) dinihari WIB.
Campbell menyumbang satu gol dan memberi satu assist di pertandingan yang terbilang cukup mengejutkan itu. Pemain berusia 21 tahun itu pantas dinobatkan sebagai yang terbaik di pertandingan tersebut.
Menurut Campbell, apa yang dilakukannya itu tidak lepas dari kontribusi rekan-rekannya di dalam satu tim. Ia berharap tim tetap fokus untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya, yakni lawan Inggris dan Italia.
"Hari ini adalah luar biasa menurut saya. Tapi, hal ini tidak akan terjadi tanpa bantuan rekan-rekan saya. Setiap pemain bersemangat untuk memikul tanggung jawab masing-masing," ujar pemain yang masih dimiliki Arsenal itu usai pertandingan.
"Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencetak gol dan teman-teman mendukung saya."
"Kami harus melalui tahapan demi tahapan. Kami memiliki pertandingan-pertandingan sulit berikutnya, tapi [kemenangan] ini memberi kami kepercayaan diri."
Striker Kosta Rika Joel Campbell mengaku senang dengan kemenangan 3-1 yang diraih timnya atas Uruguay di pertandingan perdana Grup D Piala Dunia 2014, Minggu (15/6) dinihari WIB.
Campbell menyumbang satu gol dan memberi satu assist di pertandingan yang terbilang cukup mengejutkan itu. Pemain berusia 21 tahun itu pantas dinobatkan sebagai yang terbaik di pertandingan tersebut.
Menurut Campbell, apa yang dilakukannya itu tidak lepas dari kontribusi rekan-rekannya di dalam satu tim. Ia berharap tim tetap fokus untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya, yakni lawan Inggris dan Italia.
"Hari ini adalah luar biasa menurut saya. Tapi, hal ini tidak akan terjadi tanpa bantuan rekan-rekan saya. Setiap pemain bersemangat untuk memikul tanggung jawab masing-masing," ujar pemain yang masih dimiliki Arsenal itu usai pertandingan.
"Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencetak gol dan teman-teman mendukung saya."
"Kami harus melalui tahapan demi tahapan. Kami memiliki pertandingan-pertandingan sulit berikutnya, tapi [kemenangan] ini memberi kami kepercayaan diri."
Sabtu, 14 Juni 2014
Volker Finke Kecewa Kamerun Kalah
Finke mengakui timnya tampil lebih baik di babak kedua.
Pelatih Kamerun Volter finke mengakui, tidak boleh ada alasan terhadap performa tim usai kekalahan 1-0 dari Meksiko di pertandingan pembuka Grup A Piala Dunia, Jumat (13/6) malam WIB.
Gol tunggal kemenangan Meksiko dicetak Oribe Peralta di pertandingan yang diliputi hujan cukup deras. Finke pun mengaku kecewa dengan hasil kekalahan ini.
"Kondisi [cuaca] tidak boleh menjadi alasan terhadap performa kami," ujar pelatih asal Jerman itu kepada wartawan usai pertandingan.
"Kami memiliki sejumlah masalah di sektor tengah dalam 20 menit pertama atau lebih, tapi kami kemudian bisa beradaptasi."
"Di babak kedua, kami lebih baik, tapi secara keseluruhan mengecewakan."
"Kini kami memiliki lima hari sebelum pertandingan kami berikutnya, yang akan menjadi penentu buat kami di Piala Dunia."
Di pertandingan berikutnya, Kamerun akan berjumpa dengan Kroasia pada Kamis (19/6) dinihari WIB.
Pelatih Kamerun Volter finke mengakui, tidak boleh ada alasan terhadap performa tim usai kekalahan 1-0 dari Meksiko di pertandingan pembuka Grup A Piala Dunia, Jumat (13/6) malam WIB.
Gol tunggal kemenangan Meksiko dicetak Oribe Peralta di pertandingan yang diliputi hujan cukup deras. Finke pun mengaku kecewa dengan hasil kekalahan ini.
"Kondisi [cuaca] tidak boleh menjadi alasan terhadap performa kami," ujar pelatih asal Jerman itu kepada wartawan usai pertandingan.
"Kami memiliki sejumlah masalah di sektor tengah dalam 20 menit pertama atau lebih, tapi kami kemudian bisa beradaptasi."
"Di babak kedua, kami lebih baik, tapi secara keseluruhan mengecewakan."
"Kini kami memiliki lima hari sebelum pertandingan kami berikutnya, yang akan menjadi penentu buat kami di Piala Dunia."
Di pertandingan berikutnya, Kamerun akan berjumpa dengan Kroasia pada Kamis (19/6) dinihari WIB.
Laporan Pertandingan: Cili 3-1 Australia
Cili sukses meraih kemenangan sulit atas Australia lewat skor tipis
3-1, dalam duel pertamanya di grup B Piala Dunia 2014, Sabtu (14/6) dini
hari WIB.
Bermainan dominan di babak pertama, Arturo Vidal cs sukses meraih keunggulan 2-1. Namun Australia bangkit di babak kedua dan membuat Cili menderita. Beruntung, skor 2-1 bertahan hingga 90 menit dan disempurnakan oleh Jean André Emanuel Beausejour di masa injury time, yang membuat laga berakhir 3-1
Babak Pertama
Sepuluh menit laga berjalan, Cili sukses mendominasi permainan. Australia dibuatnya tak berkutik, sehingga terpaksa memainkan skema bertahan. Titik fokus serangan tim asuhan Jorge Sampaoli berada di sisi sayap dengan mengandalkan Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez.
Memasuki menit ke-12, Cili berhasil memecah kebuntuan melalui gol Alexis Sanchez.
Cili sukses meraih kemenangan 3-1 atas Australia dalam duel pertamanya di grup B Piala Dunia 2014, Sabtu (14/6) dini hari WIB.
Memanfaatkan kemelut di depan gawang hasil kreasi dirinya dan Jorge Valdivia, sepakan keras Sanchez dari jarak dekat sukses merobek jala kiper Australia, Ryan.
Serangan mereka tidak berhenti setelahnya, karena berselang dua menit, si Valdivia-lah yang gantian mencatatkan namanya di papan skor hasil kerja samanya dengan Sanchez. Menerima sodoran rekannya tersebut, Si No. 10 melepaskan tembakan super akurat yang mengarah manis ke pojok kanan jala wakil zona Asia itu. Skor 2-0 untuk Cili.
Menjelang berakhirnya babak pertama, The Socceroos akhirnya mampu memberikan reaksinya. Memanfaatakan umpan lambung akurat Ivan Franjic, tandukan brilian Tim Cahill berhasil mengubah keadaan menjadi 2-1 di menit 35. Hasil itu pada akhirnya bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua
Sukses membuat sengatan jelang berakhirnya paruh pertama, skema lebih baik diterapkan Mark Bresciano cs di babak kedua. Secara mengejutkan, dominasi pun mereka raih untuk membuat Cili kerepotan. Hasilnya langsung kentara di menit ke-50 tatkala Cahill kembali mencetak gol. Sayangnya hakim garis menilai gol tersebut offside.
Dominasi Australia tak berhenti, gelombang serangan terus mereka lancarkan untuk membuat Bravo kerepotan. Salah satu peluang terbaik dimiliki Bresciano pada menit 55. Sepakan voli pemain plontos itu secara luar biasa diamankan oleh Bravo tepat di garis gawang!
Tak mau berhenti, berselang enam menit Bresciano kembali membahayakan gawang wakil Amerika Selatan tersebut. Sepakan voli lagi-lagi ia lancarkan, kali ini dari kotak penalti. Sayang seribu saya, karena bola hanya tipis berlalu di atas mistar gawang lawan.
Beruntung, Cili memiliki pemain berkualitas sekelas Alexis Sanchez. Ia jadi pembeda di atas lapangan lewat berbagai pergerakannya. Satu peluang pada menit 87 dihasilkannya di tengah gempuran Australia, yang sayangnya berhasil diamankan Ryan.
Pada akhirnya Cili memastikan raihan tiga angka setelah sepakan keras Jean André Emanuel Beausejour memperbesar keadaan menjadi 3-1. La Roja pun kini bersanding dengan Belanda sebagai pemuncak Gru B Piala Dunia 2014.
Susunan Pemain
Cili: Bravo, Mena, Isla, Sanchez, Vidal, Valdivia, Vargas, Medel, Jara, Aranguiz, Diaz
Australia: Ryan; Franijc, Spiranovic, Wilkinson, Davidson; Milligan, Jedinak, Bresciano; Cahill, Oar; Cahill
Bermainan dominan di babak pertama, Arturo Vidal cs sukses meraih keunggulan 2-1. Namun Australia bangkit di babak kedua dan membuat Cili menderita. Beruntung, skor 2-1 bertahan hingga 90 menit dan disempurnakan oleh Jean André Emanuel Beausejour di masa injury time, yang membuat laga berakhir 3-1
Babak Pertama
Sepuluh menit laga berjalan, Cili sukses mendominasi permainan. Australia dibuatnya tak berkutik, sehingga terpaksa memainkan skema bertahan. Titik fokus serangan tim asuhan Jorge Sampaoli berada di sisi sayap dengan mengandalkan Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez.
Memasuki menit ke-12, Cili berhasil memecah kebuntuan melalui gol Alexis Sanchez.
Cili sukses meraih kemenangan 3-1 atas Australia dalam duel pertamanya di grup B Piala Dunia 2014, Sabtu (14/6) dini hari WIB.
Memanfaatkan kemelut di depan gawang hasil kreasi dirinya dan Jorge Valdivia, sepakan keras Sanchez dari jarak dekat sukses merobek jala kiper Australia, Ryan.
Serangan mereka tidak berhenti setelahnya, karena berselang dua menit, si Valdivia-lah yang gantian mencatatkan namanya di papan skor hasil kerja samanya dengan Sanchez. Menerima sodoran rekannya tersebut, Si No. 10 melepaskan tembakan super akurat yang mengarah manis ke pojok kanan jala wakil zona Asia itu. Skor 2-0 untuk Cili.
Menjelang berakhirnya babak pertama, The Socceroos akhirnya mampu memberikan reaksinya. Memanfaatakan umpan lambung akurat Ivan Franjic, tandukan brilian Tim Cahill berhasil mengubah keadaan menjadi 2-1 di menit 35. Hasil itu pada akhirnya bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua
Sukses membuat sengatan jelang berakhirnya paruh pertama, skema lebih baik diterapkan Mark Bresciano cs di babak kedua. Secara mengejutkan, dominasi pun mereka raih untuk membuat Cili kerepotan. Hasilnya langsung kentara di menit ke-50 tatkala Cahill kembali mencetak gol. Sayangnya hakim garis menilai gol tersebut offside.
Dominasi Australia tak berhenti, gelombang serangan terus mereka lancarkan untuk membuat Bravo kerepotan. Salah satu peluang terbaik dimiliki Bresciano pada menit 55. Sepakan voli pemain plontos itu secara luar biasa diamankan oleh Bravo tepat di garis gawang!
Tak mau berhenti, berselang enam menit Bresciano kembali membahayakan gawang wakil Amerika Selatan tersebut. Sepakan voli lagi-lagi ia lancarkan, kali ini dari kotak penalti. Sayang seribu saya, karena bola hanya tipis berlalu di atas mistar gawang lawan.
Beruntung, Cili memiliki pemain berkualitas sekelas Alexis Sanchez. Ia jadi pembeda di atas lapangan lewat berbagai pergerakannya. Satu peluang pada menit 87 dihasilkannya di tengah gempuran Australia, yang sayangnya berhasil diamankan Ryan.
Pada akhirnya Cili memastikan raihan tiga angka setelah sepakan keras Jean André Emanuel Beausejour memperbesar keadaan menjadi 3-1. La Roja pun kini bersanding dengan Belanda sebagai pemuncak Gru B Piala Dunia 2014.
Susunan Pemain
Cili: Bravo, Mena, Isla, Sanchez, Vidal, Valdivia, Vargas, Medel, Jara, Aranguiz, Diaz
Australia: Ryan; Franijc, Spiranovic, Wilkinson, Davidson; Milligan, Jedinak, Bresciano; Cahill, Oar; Cahill
Jumat, 13 Juni 2014
Gary Cahill: Kami Siap Hadapi Italia
Gary Cahill optimistis Inggris mampu memetik hasil positif kontra Italia kali ini.
Bek tengah Gary Cahill menyuarakan kepercayaan dirinya jelang pertarungan Inggris versus Italia pada laga pertama Grup D Piala Dunia 2014 di Manaus, Sabtu (14/6) esok waktu setempat.
Walau skuat Tiga Singa belum pernah lagi mengalahkan Si Biru di ajang kompetitif sejak 1977, dan terakhir kali kedua kubu berjumpa mereka juga bertekuk lutut via adu penalti di perempat-final Euro 2012, Cahill meyakini situasinya kali ini akan berbeda.
"Saya pikir banyak yang telah berubah dalam dua tahun terakhir ini sejak kami bermain melawan Italia," kata palang pintu Chelsea ini dalam jumpa pers.
"Kami jelas adalah tim yang kuat dan kami tentu siap untuk laga ini. Saya tak sabar memulai laga dan persiapan kami berjalan luar biasa baik jadi kami siap untuk melakoni laga ini sekarang."
Bek tengah Gary Cahill menyuarakan kepercayaan dirinya jelang pertarungan Inggris versus Italia pada laga pertama Grup D Piala Dunia 2014 di Manaus, Sabtu (14/6) esok waktu setempat.
Walau skuat Tiga Singa belum pernah lagi mengalahkan Si Biru di ajang kompetitif sejak 1977, dan terakhir kali kedua kubu berjumpa mereka juga bertekuk lutut via adu penalti di perempat-final Euro 2012, Cahill meyakini situasinya kali ini akan berbeda.
"Saya pikir banyak yang telah berubah dalam dua tahun terakhir ini sejak kami bermain melawan Italia," kata palang pintu Chelsea ini dalam jumpa pers.
"Kami jelas adalah tim yang kuat dan kami tentu siap untuk laga ini. Saya tak sabar memulai laga dan persiapan kami berjalan luar biasa baik jadi kami siap untuk melakoni laga ini sekarang."
SPESIAL: Data Dan Fakta Menarik Brasil Kontra Kroasia
Selain empat gol yang tercipta, juga ada sejumlah catatan statistik menarik menurut Opta.
Oleh Taufik Bagus
Laga pembuka Piala Dunia 2014 dimulai dengan sensasional. Empat gol tercipta dengan Brasil memenangi duel melawan Kroasia dengan tiga gol berbalas satu.
Dari hasil itu, terdapat sejumlah fakta menarik yang patut mendapat perhatian, termasuk sejumlah sejarah yang dicatat pemain dari masing-masing tim.
Berasal dari data Opta, Goal Indonesia menyajikannya untuk Anda di bawah ini:
- Gol Marcelo merupakan gol bunuh diri pertama Brasil di ajang Piala Dunia.
- Gol ke 33 Neymar dari caps ke-50 buat Brasil di usia yang masih 22 tahun. Rekornya kini sama dengan Ronaldinho dan Jairzinho.
- Sudah enam gol dilesakkan Neymar di empat laga terakhir Brasil secara beruntun.
- Neymar jadi pemain Brasil pertama yang mencetak gol lewat titik putih penalti di Piala Dunia sejak Ronaldinho di 2002 kala melawan Cina.
- Neymar jadi pemain pertama yang mencetak dua gol dalam debutnya di Piala Dunia sejak David Villa untuk Spanyol kala melawan Ukraina pada 14 Juni 2006 di Jerman.
- Brasil hanya mencatat lima pelanggaran di laga melawan Kroasia, yang terendah dalam jumlah total satu laga di Piala Dunia sejak 1966.
Oleh Taufik Bagus
Laga pembuka Piala Dunia 2014 dimulai dengan sensasional. Empat gol tercipta dengan Brasil memenangi duel melawan Kroasia dengan tiga gol berbalas satu.
Dari hasil itu, terdapat sejumlah fakta menarik yang patut mendapat perhatian, termasuk sejumlah sejarah yang dicatat pemain dari masing-masing tim.
Berasal dari data Opta, Goal Indonesia menyajikannya untuk Anda di bawah ini:
- Gol Marcelo merupakan gol bunuh diri pertama Brasil di ajang Piala Dunia.
- Gol ke 33 Neymar dari caps ke-50 buat Brasil di usia yang masih 22 tahun. Rekornya kini sama dengan Ronaldinho dan Jairzinho.
- Sudah enam gol dilesakkan Neymar di empat laga terakhir Brasil secara beruntun.
- Neymar jadi pemain Brasil pertama yang mencetak gol lewat titik putih penalti di Piala Dunia sejak Ronaldinho di 2002 kala melawan Cina.
- Neymar jadi pemain pertama yang mencetak dua gol dalam debutnya di Piala Dunia sejak David Villa untuk Spanyol kala melawan Ukraina pada 14 Juni 2006 di Jerman.
- Brasil hanya mencatat lima pelanggaran di laga melawan Kroasia, yang terendah dalam jumlah total satu laga di Piala Dunia sejak 1966.
Langganan:
Postingan (Atom)